sekarang tolong jelaskan..
kenapa saya harus membagi gelisah jiwa saya
pada sejalin ikatan yang simpulnya mengurai
pendar-pendar rasa yang terbawa angin
pada kata-kata saya
toh tak dapat terlihat oleh matanya yang nyalang
panas nafas saya yang menderu
pun tak dapat menyentuh lembut kulitnya
lantas kenapa saya harus terus meracau
melagukan risau, cita, dan perih
ketika risau saya tak tertangkap penglihatannya
ketika cita saya luput dari genggamannya
dan ketika perih saya tak tersentuh manis kecupnya
1 comments:
hehehe.. ga jg siy.. cuma pas nulis lg bt dan pengen 'nyampah' ajaa.. huhu =p thx anywaaay..
Post a Comment